Tak ada yang lebih damai dari suara hujan, tak ada yang lebih tenang dari aroma petrichor. Tepat di depan jendela yang langsung menghadap pekarangan, membuat hati dan pikiran seolah turut terbasuh air hujan yang dingin.
Pada kamar sebagai tempat yang paling jujur atas semua rasa dan rahasia, maka berbincanglah aku pada diriku sendiri. Menatap langit-langit kamar mendadak jadi hal yang paling melegakan untuk dilakukan . Bagaimana kabarmu, diriku? Pikiran apa yang selalu mengganggumu? Mengapa kau begitu risau? Hey, lihatlah! ternyata dulu kau pernah juga seperti ini dan kau berhasil melewatinya! jangan sedih, cobalah hirup aroma hujan ini! Tentu persoalan hati dan pikiran kita tidak sederhana. Tapi lihatlah! senyummu yang manis itu! matamu yang berbinar, mengisyarakatkan ketulusan dari hati yang tegar. Kita sanggup, diriku. Yakin, semuanya akan kembali baik.
.
Dan aku hanya ingin hujan siang ini. Untuk tenang, untuk damai.